Cara Berdoa dengan Asmaul Husna yang Banyak Orang Belum Tahu – Syaikh Abdullah al-Ma’yuf

Ayat yang agung ini: “Hanya milik Allah-lah Asmaul Husna, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu.” (QS. Al-A’raf: 180).

Bagaimana cara kita berdoa kepada Allah Ta’ala dengan Asmaul Husna? Bagaimana, wahai saudara-saudara?

Dengan dua jenis doa:

(1) Doa permintaan: yaitu engkau bertawasul kepada Allah dengan Asmaul Husna (nama-nama-Nya yang indah).

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karena Engkau Al-Ghafur (Maha Pengampun), Ar-Rahim (Maha Penyayang), At-Tawwab (Maha Penerima Taubat), Al-Hakim (Maha Bijaksana) ampunilah dan rahmatilah aku.”

“Aku memohon kepada-Mu karena Engkau adalah Allah, Al-Ahad (Yang Maha Esa), Ash-Shamad (Tempat bergantung segala sesuatu), Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan Yang tidak ada yang setara dengan-Nya ampunilah aku, berilah taufik dan pertolongan kepadaku,” dan seterusnya.

(2) Doa ibadah.

Doa ibadah ini adalah jenis doa yang besar dan agung, wahai saudara-saudara! Doa ibadah: yaitu engkau beribadah kepada Allah sesuai dengan kandungan makna nama-nama-Nya tersebut.

Engkau memahami nama itu, menghadirkan maknanya, dan memenuhi hatimu dengan makna tersebut.

Sebagai contoh: Nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Dua nama Allah yang agung ini mengandung sifat rahmat (kasih sayang) dari Allah ‘Azza wa Jalla. Bagaimana cara engkau beribadah kepada Allah dengan dua nama Allah ini? Dengan berharap kepada-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, serta menanti datangnya jalan keluar dari-Nya dalam semua urusan.

Jika engkau menghadapi suatu urusan, cobaan dunia, atau musibah, maka ingatlah bahwa Tuhanmu adalah Ar-Rahman (Maha Pengasih) lagi Ar-Rahim (Maha Penyayang). Bersungguh-sungguhlah melakukan sebab-sebab yang dapat mendatangkan rahmat-Nya, lalu nantikanlah jalan keluar dari-Nya. Besarkanlah harapanmu kepada-Nya, dan baguskanlah keyakinanmu kepada-Nya.

Nama As-Sami’ (Maha Mendengar), Al-Bashir (Maha Melihat), Al-‘Alim (Maha Mengetahui), Al-Khabir (Maha Teliti), dan Al-Lathif (Maha Lembut), semua makna dari Asmaul Husna ini juga, wahai saudara-saudara, menumbuhkan apa dalam hatimu? Rasa selalu diawasi oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Bagaimana mungkin engkau bermaksiat kepada Allah, sedangkan Allah Ta’ala selalu mengawasimu dan melihatmu. Dia Maha Melihat tempatmu berada, dan Maha Mendengar ucapanmu, serta Maha Mengetahui rahasiamu dan yang engkau tampakkan.

Demikian juga pada Asmaul Husna yang lainnya. Karena itulah para ulama berkata: “Setiap nama Allah memiliki bentuk penghambaan (ubudiyah).” Setiap nama Allah memiliki bentuk penghambaannya sendiri. Sehingga berdoa kepada Allah dengan nama tersebut berarti engkau beribadah kepada-Nya. Engkau berinteraksi dengan Allah melalui penghambaan dan pengamalan makna, sebagaimana yang telah disebutkan. Mengenal Allah melalui nama-nama-Nya adalah perkara yang agung, wahai saudara-saudara.

Karena itu, Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Barang siapa yang menghitungnya, ia akan masuk surga.”

Orang awam mengira bahwa “menghitungnya” berarti hanya sekadar menghafal dan mengulang-ulangnya. Tidaklah demikian! Itu memang bagian dari makna “menghitungnya”, dan itu baru langkah awalnya. Termasuk makna “menghitungnya” adalah memahami sebisa mungkin makna Asmaul Husna. Karena engkau tidak akan mampu mengetahui seluruh maknanya secara utuh.

Makna ketiga dari kata “menghitungnya”, dan ini yang paling berat, yaitu engkau beribadah kepada Allah sesuai dengan konsekuensi dari makna Asmaul Husna tersebut. Karena itu, ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di gua bersama Abu Bakar, saat itu Abu Bakar bersedih atas apa yang menimpa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Apa yang dikatakan oleh Rasulullah? “Janganlah engkau bersedih…” Sesungguhnya Allah bersama kita.” “Sesungguhnya Allah bersama kita.” Selesai!

Begitu juga ketika Fir’aun mengejar Bani Israil, dan bersama mereka ada Nabi Musa ‘alaihis salam, dan Fir’aun telah mengepung mereka. Fir’aun di belakang mereka, dan lautan di depan mereka. Bani Israil berkata, “Kita pasti akan terkejar.” Namun apa yang dikatakan Nabi Musa? “Tidak akan!” Mengapa Musa berkata itu?

“Sesungguhnya Rabb-ku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS. Asy-Syu’ara: 62).Keimanan Nabi Musa bahwa Allah bersamanya.

Begitupula keimanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta kehadiran makna ini dalam diri beliau (yaitu keyakinan bahwa Allah bersamanya), mendatangkan ketenangan, ketentraman, dan kenyamanan ke dalam hati beliau.

Wahai saudara-saudara, ini adalah buah dari penghayatan dan perenungan terhadap Asmaul Husna, serta keimanan dengannya. Hendaklah setiap orang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai dengan konsekuensi dan makna yang terkandung dalam nama-nama-Nya.

====

هَذِهِ الْآيَةُ الْعَظِيمَةُ وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا

كَيْفَ نَدْعُوهُ تَعَالَى بِأَسْمَائِهِ الْحُسْنَى؟ هَا يَا إِخْوَانُ؟

بِنَوْعَيِ الدُّعَاءِ

إِمَّا بِدُعَاءِ الْمَسْأَلَةِ وَذَلِكَ بِأَنْ تَتَوَسَّلَ إِلَى اللَّهِ بِأَسْمَائِهِ الْحُسْنَى

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِإِنَّكَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ التَّوَّابُ الْحَكِيمُ أَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي

أَسْأَلُكَ بِأَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ أَنْ تَغْفِرَ لِي وَأَنْ تُوَفِّقَنِيْ وَتُعِيْنَنِي إِلَى آخِرِهِ

وَالثَّانِي دُعَاءُ أَيْش؟ الْعِبَادَةِ

وَهَذَا الْمَعْنَى الْكَبِيرُ الْعَظِيمُ يَا إِخْوَانُ وَمَعْنَاهُ أَنْ تَتَعَبَّدَ اللَّهَ بِمَا تَقْتَضِيهِ هَذِهِ الْأَسْمَاءُ

تَفْهَمُ الِاسْمَ تَسْتَحْضِرُ مَعْنَاهُ تَمْلَأُ قَلْبَكَ مِنْ هَذَا الْمَعْنَى

خُذُوا مَثَلًا اسْمُ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ هَذَانِ الاِسْمَانِ الْجَلِيْلَانِ الْمُتَضَمِّنَانِ صِفَةَ الرَّحْمَةِ لِلرَّبِّ عَزَّ وَجَلَّ كَيْفَ تَتَعَبَّدُ اللَّهَ بِهَذَيْنِ الاِسْمَيْنِ؟ بِرَجَائِهِ وَحُسْنِ الظَنِّ بِهِ وَانْتِظَارِ الْفَرَجِ مِنْهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي كُلِّ الْأُمُورِ

إِذَا عَرَضَ لَكَ أَمْرٌ مِنْ مِحَنِ الدُّنْيَا وَمَصَائِبِهَا فَتَذَكَّرْ أَنَّ رَبَّكَ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ وَتَعَرَّضْ لِأَسْبَابِ رَحْمَتِهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ وَانْتَظِرْ فَرَجَهُ وَأَعْظِمِ الرَّجَاءَ فِيهِ وَأَحْسِنِ الثِّقَةَ فِيهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ

وَاسْمُ السَّمِيعِ وَالْبَصِيرِ وَالْعَلِيمِ وَالْخَبِيرِ وَاللَّطِيفِ هَذِهِ الْمَعَانِي أَيْضًا يَا إِخْوَانُ تُرَبِّي فِي قَلْبِكَ مَاذَا؟ مُرَاقَبَةُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَيْف تَعْصِي اللَّهَ؟ وَاللَّهُ تَعَالَى مُطَلِّعٌ عَلَيْكَ نَاظِرٌ إِلَيْكَ يَرَى مَكَانَكَ وَيَسْمَعُ كَلَامَكَ وَيَعْلَمُ سِرَّكَ وَإِعْلَانَكَ

وَهَكَذَا وَلِهَذَا يَقُولُ الْعُلَمَاءُ كُلُّ اسْمٍ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ لَهُ عُبُودِيَّةٌ كُلُّ اسْمٍ لَهُ عُبُودِيَّةٌ فَدُعَاءُ اللَّهِ بِهَذَا الْاسْمِ أَنْ تَتَعَبَّدَ اللَّهَ أَنْ تَتَعَامَلَ مَعَ اللَّهِ بِهَذِهِ الْعُبُودِيَّةِ وَبِهَذَا الْمَعْنَى كَمَا ذُكِرَتْ فَمَعْرِفَةُ اللَّهِ بِأَسْمَائِه عَظِيمَةٌ يَا إِخْوَانُ

وَلِهَذَا قَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي الحَدِيثِ الْمُخَرَّجِ عِنْدَ مُسْلِمٍ

إِنَّ لِلَّهِ تَعَالَى تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

يَظُنُّ الْعَامَّةُ أَنَّ إِحْصَاءَهَا أَنَّكَ تَحْفَظُهَا وَيَحْفَظُونَهَا وَيُرَدِّدُوْنَهَا لَا هَذَا مِنْ إِحْصَائِهَا وَهُوَ أَوَّلُهُ وَمِنْ إِحْصَائِهَا فَهْمُ مَا تَيَسَّرَ مِنْ مَعَانِيهَا وَإِلَّا فَلَنْ تُحِيطَ عِلْمًا بِمَعَانِيهَا

وَالثَّالِثُ وَأَشَدُّهَا أَنْ تَتَعَبَّدَ اللَّهَ بِمَا تَقْتَضِيهِ مَا تَقْتَضِيهِ هَذِهِ الْأَسْمَاءُ وَلِهَذَا لَمَّا كَانَ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْغَارِ مَعَ أَبِي بَكْرٍ وَحَزِنَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

مَاذَا قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا خَلَاصٌ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

وَلَمَّا تَبِعَ فِرْعَوْنُ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَمَعَهُم مُوسَى عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وأَحْدَقَ بِهِمْ وَصَارَ فِرْعَوْنُ وَرَاءَهُم الْبَحْرُ أَمَامَهُمْ قَالَ بَنُو إِسْرَائِيلَ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ فَمَاذَا قَالَ مُوسَى؟ كَلَّا لِمَاذَا؟

إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ فَإِيمَانُهُ بِأَنَّ اللَّهَ مَعَهُ

وَإِيمَانُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتِحْضَارُ هَذَا الْمَعْنَى أَوْرَثَ فِي الْقُلُوبِ سَكِينَةً وَطُمَأْنِينَةً وَرَاحَةً

وَهَذِه يَا إِخْوَانُ ثَمَرَاتُ النَّظَرِ فِي أَسْمَاءِ اللَّهِ وَتَأَمُّلِهَا وَالإِيمَانِ بِهَا وَأَنَّ الْإِنْسَانَ يَتَعَبَّدُ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِمَا تَقْتَضِيهِ وَمَا تَدُلُّ عَلَيْهِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.