Makmum Bingung: Sudah Bertasbih, tapi Imam Nggak Sadar! Ini Solusinya! – Syaikh Sa’ad al-Khatslan

Terkadang imam diingatkan (oleh makmum), tapi peringatan ini tidak dipahami oleh imam. Maksudnya, imam tidak tahu apa sebenarnya yang dimaksud oleh makmum secara spesifik. Imam tidak tahu kesalahan apa yang telah ia lakukan. Dalam kondisi ini, apa yang harus dilakukan?

Yang disyariatkan dalam kondisi ini adalah salah satu dari makmum membaca ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan keadaan.Misalnya, jika makmum mengingatkan agar imam berdiri, maka dia membaca ayat: “Wa quumuu lillaahi qoonitiin.” (Dan berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyuk). (QS. Al-Baqarah: 238).

Jika sujud: “Wasjud waqtarib” (Sujudlah dan dekatkanlah dirimu). (QS. Al-Alaq: 19).

Jika rukuk: “Yaa ayyuhalladziina aamanuurka’uu.” (Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah). (QS. Al-Hajj: 77).

Jadi, dibacakan ayat yang sesuai dengan konteksnya.

Namun masalahnya adalah jika tidak ada satu pun makmum yang bisa membaca ayat, karena terkadang semua makmumnya orang awam, atau ada yang bisa membaca, tapi tidak teringat ayat yang sesuai. Terkadang, karena situasi yang sedang terjadi, tidak ada yang mampu mengingat ayat yang cocok dengan keadaan tersebut. Sementara imam sendiri tidak tahu kesalahan apa yang dia lakukan.

Ini adalah sebuah dilema. Imam tidak menyadari kesalahan apa yang telah ia lakukan dalam salat. Para makmum pun tidak ada seorang pun yang mampu mengingat ayat yang cocok untuk dibacakan dalam situasi itu, sehingga ia dapat membacanya, agar imam menyadari kesalahannya.

Pada situasi lain, terkadang ada makmum yang membaca ayat, tapi imam tetap tidak memahami maksudnya. Imam tidak paham maksudnya.

Saya teringat, saya pernah hadir dalam majelis Syaikh kita, ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, rahimahullah, dan beliau pernah ditanya tentang hal ini. Beliau ditanya: “Apa yang harus dilakukan? Apa solusi dari permasalahan ini?” Maka Syaikh kita—rahimahullah—menjawab: Salah satu dari para makmum boleh berbicara sekadar seperlunya. Contohnya, dia mengatakan: “Sujudlah!” atau “Rukuklah!”—dan ini adalah ucapan yang dibolehkan karena adanya kebutuhan.

Karena tidak ada solusi lain, kecuali membatalkan salat, dan ini bukan pilihan. Setiap permasalahan pasti ada solusinya. Jadi, salah satu makmum berbicara seperlunya saja.

Ini dilakukan setelah semua solusi lain dicoba dan tidak ada seorang pun yang mampu membaca ayat. Maka ia boleh mengatakan: “Sujudlah!” atau “Rukuklah!” atau ucapan lain yang sesuai dengan keadaan. Dengan cara ini, permasalahan tersebut dapat diatasi, dan imam pun akan memahami kesalahan apa yang telah ia lakukan.

====

أَحْيَانًا الْإِمَامُ يُنَبَّهُ تَنْبِيْهًا وَهَذَا التَّنْبِيهُ الْإِمَامُ مَا يَدْرِي وَأَيْش يَعْنِي مَا الَّذِي يُرِيدُهُ الْمَأْمُوْمُ بِالضَّبْطِ يَعْنِي مَا يَدْرِي مَا الْخَطَأُ الَّذِي أَخْطَأَهُ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ مَا الَّذِي يَفْعَلُ؟

الْمَشْرُوعُ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ أَنَّ أَحَدَ الْمَأْمُومِيْنَ يَقْرَأُ آيَةً مُنَاسِبَةً لِلْمَقَامِ إِذَا كَانَ مَثَلًا يُرِيدُ مِنَ الْإِمَامِ الْقِيَامَ يَقُولُ وَقُوْمُوْا لِلَّهِ قَانِتِيْنَ

السُّجُودَ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

الرُّكُوعَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا

فَيَأْتِي بِآيَةٍ تُنَاسِبُ الْمَقَامَ

لَكِن الْإِشْكَالُ إِذَا لَمْ يُوجَدْ مَنْ يَأْتِي بِآيَةٍ أَحْيَانًا يَكُونُ كُلُّهُمْ عَوَامًّا أَوْ وُجِدَ لَكِنْ لَمْ يَسْتَحْضِرْ أَحْيَانًا يَعْنِي بِسَبَبِ الْمَوْقِفِ وَكَذَا لَمْ يَسْتَحْضِرْ آيَةً مُنَاسِبَةً لِلْمَقَامِ وَالْإِمَامُ لَا يَدْرِي مَا هُوَ الْخَطَأُ

فَإِنَّ الْآنَ هَذِهِ يَعْنِي مُعْضِلَةٌ الْإِمَامُ لَا يَدْرِي مَا هُوَ الْخَطَأُ الَّذِي أَخْطَأَ فِيهِ فِي الصَّلَاةِ وَالْمَأْمُومُوْنَ مَا فِيهِمْ أَحَدٌ يَسْتَحْضِرُ آيَةً تُنَاسِبُ الْمَقَامَ لِكَي يَقْرَأَهَا حَتَّى يَنْتَبِهَ الْإِمَامُ

أَوْ رُبَّمَا أَحْيَانًا بَعْضُ الْمَأْمُومِيْنَ قَدْ يَقْرَأُ آيَةً وَلَا يَفْهَمُ الْإِمَامُ الْإِمَامُ مَا يَفْهَمُ الْمَقْصُودَ

وَأَذْكُرُ يَعْنِي أَنَا كُنْتُ حَاضِرًا لِدَرْسِ شَيْخِنَا عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ بَازٍ وَسُئِلَ هَذَا السُّؤَالُ سُئِلَ هَذَا السُّؤَالُ يَعْنِي مَا العَمَلُ؟ يَعْنِي مَا حَلُّ هَذِهِ الْمُعْضِلَةِ؟ فَقَالَ شَيْخُنَا رَحِمَهُ اللهُ قَالَ إِنَّهُ يَتَكَلَّمُ بِقَدْرِ الْحَاجَةِ أَحَدُ الْمُصَلِّيْنَ يَقُولَ مَثَلًا اُسْجُدْ أَوِ ارْكَعْ وَهَذَا كَلَامٌ لِأَجْلِ الْحَاجَةِ

لِأَنَّ مَا فِيهِ حَلٌّ آخَرُ إِلَّا أَنْ يَقْطَعُوا الصَّلَاةَ وَهَذَا غَيْرُ وَارِدٍ كُلُّ مُشْكِلَةٍ لَهَا حَلٌّ لاَ بُدَّ لَهَا حَلٌّ فَيَتَكَلَّمُ أَحَدُهُمْ بِكَلِمَةٍ بِقَدْرِ الْحَاجَةِ

هَذَا عِنْدَ اسْتَنْفَادِ جَمِيعِ الْحُلُولِ وَعَدَمِ وُجُودِ مَنْ يَقْرَأُ آيَةً فَيَقُولُ اسْجُدْ أَوِ ارْكَعْ أَوْ كَذَا بِكَلِمَةٍ مُنَاسِبَةٍ لِلْمَقَامِ تُعَالِجُ بِهَا هَذِهِ الْمُشْكِلَةَ وَيَفْهَمُ الْإِمَامُ مَا الَّذِي أَخْطَأَ فِيهِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.