Lagi Makan Sahur Ternyata Azan, Bagaimana Sebaiknya? – Syaikh Abdul Karim al-Khudair #NasehatUlama

Penanya ini bertanya, namanya Husain, dari daerah Al-Qasim:

“Saya ingin bertanya, bagaimana hukumnya seseorang yang makan atau minum ketika muazin mengumandangkan azan Subuh di bulan Ramadan? Apakah puasanya sah?”

Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada keadaan muazin tersebut. Jika muazin dikenal sebagai orang yang tepat waktu, dan ia tidak mengumandangkan azan sampai fajar benar-benar terbit, maka penanya tidak boleh makan dan minum setelah azan dikumandangkan, karena batas waktu untuk makan dan minum adalah sampai jelas antara benang putih dan benang hitam, yakni dengan terbitnya fajar.

Namun, jika muazin ini dikenal mengumandangkan azan sebelum waktunya sebagai bentuk kehati-hatian (menurut sangkaannya), maka tidak masalah dia makan dan minum sampai fajar benar-benar terbit. Namun, bagaimanapun, yang lebih hati-hati bagi orang yang berpuasa adalah tidak makan lagi jika mendengar suara azan.

Adapun jika ia mendengar azan dan di tangannya masih ada sesuatu yang bisa dihabiskan dengan cepat, seperti seteguk minuman atau sejenisnya, maka tidak mengapa ia menyelesaikannya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dalam Sunan Abu Dawud. Demikian.

====

هَذَا سَائِلٌ يَقُولُ وَاسْمُهُ حُسَينٌ مِنَ الْقَصِيمِ

يَقُولُ: سُؤَالِي مَا حُكْمُ مَنْ يَأْكُلُ أَوْ يَشْرَبُ وَالْمُؤَذِّنُ يُؤَذِّنُ فِي رَمَضَانَ لِصَلَاةِ الْفَجْرِ هَلْ صِيَامُهُ صَحِيحٌ؟

جَوَابُ هَذَا السُّؤَالِ يَنْبَنِي عَلَى مَعْرِفَةِ حَالِ الْمُؤَذِّنِ فَإِنْ كَانَ مَعْرُوفًا بِالدِّقَّةِ وَأَنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَإِنَّهُ لَا يَجُوزُ الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ بَعْدَ أَذَانِهِ لِأَنَّ الْغَايَةَ لِلْأَكْلِ وَالشُّرْبِ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ بِطُلُوعِ الْفَجْرِ

وَإِذَا كَانَ هَذَا الْمُؤَذِّنُ عُرِفَ بِأَنَّهُ يَتَقَدَّمُ عَلَى الْوَقْتِ مِنْ بَابِ الِاحْتِيَاطِ عَلَى حَدِّ زَعْمِهِ فَإِنَّهُ لَا مَانِعَ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ الْأَحْوَاطُ لِلصَّائِمِ أَنْ لَا يَأْكُلَ الْإِنْسَانُ إِذَا سَمِعَ الْمُؤَذِّنَ

مَعَ أَنَّهُ إِذَا سَمِعَ الْمُؤَذِّنَ وَبِيدِهِ شَيْءٌ يُمْكِنُ إِنْهَائُهُ فِي وَقْتٍ وَجِيزٍ كَشَرْبَةٍ وَنَحْوِهَا لَا مَانِعَ مِنْ أَنْ يُكْمِلَهَا كَمَا جَاءَ بِذَلِكَ الْحَدِيثُ فِي سُنَنِ أَبِي دَاوُدَ نَعَمْ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.