Shalat Malam Selalu Gagal? Ubah Hidupmu Mulai dari Sini! – Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili #NasehatUlama

Semoga Allah memberi kebaikan untuk Anda. Ia bertanya: “Apa nasihat Anda untuk orang yang tidurnya lelap sehingga susah bangun untuk Shalat Malam?”

Pertama, wahai saudara-saudara sekalian, kita harus memahami bahwa setiap tabiat memungkinkan untuk diubah.

Akhlak itu dapat dilatih, dan tabiat dapat diubah. Namun, itu membutuhkan latihan dan kesabaran.

Ada orang yang datang kepadamu dan berkata, “Wahai Syaikh, tabiatku adalah mudah marah.” “Aku tidak mampu menahan marah.” Kami jawab: “Ini karena Anda sudah meyakini diri sendiri bahwa memang begitu.” “Anda tidak mencoba untuk berubah, dan tidak melatih diri Anda.”

Diri manusia itu seperti anak kecil, jika Anda membiasakannya dengan sesuatu, ia akan menerimanya. Jika Anda melatih diri Anda untuk bangun, memaksakan diri dengan tegas, meski kadang gagal, kadang berhasil, maka sedikit demi sedikit, Anda akan terbiasa untuk bangun di akhir malam.

Selain itu, seseorang hendaknya menggunakan wasilah-wasilah, sebagaimana dalam hadis. Seorang suami jika bangun malam, lalu mendirikan shalat, lantas ia ingin membangunkan istrinya, tapi istrinya enggan bangun, hendaklah ia menggunakan wasilah-wasilah untuk membangunkan istrinya, yaitu dengan memercikkan air ke wajah istrinya.

Demikian pula seseorang bisa menggunakan wasilah, misalnya memasang alarm. Namun jangan taruh alarm di samping ranjang, nanti ketika berbunyi malah dimatikan, lalu lanjut tidur lagi. Ia harus meletakkannya di tempat yang jauh, agar ketika alarm berbunyi, ia dipaksa menahan kebisingannya atau harus bangun untuk mematikannya. Apabila ia bangun untuk mematikannya dan bergerak, ia tidak mengantuk lagi.Bisa pula ia berpesan kepada orang di sekitarnya, keluarganya: “Bangunkanlah aku, meskipun harus dengan memercikkan air ke wajahku!”

Ia harus menggunakan berbagai wasilah. Namun jika lelapnya tidur mengalahkan seseorang, maka ia punya uzur, bahkan jika ia tertidur dan melewatkan shalat wajib. Selama Allah mengetahui dari dalam hatinya bahwa ia memiliki tekad yang jujur, dan ia naik ke tempat tidur dengan niat yang sungguh-sungguh untuk bangun dan Shalat Malam, lalu tidurnya sangat lelap sehingga tidak bisa bangun, tanpa ada kelalaian darinya, maka tetap akan dicatat pahala sesuai dengan niatnya. Sedangkan tidurnya itu merupakan sedekah dari Allah untuknya.

Jangan menyerah pada tidur! Lawanlah tidur meski hanya dengan niat yang tulus. Niat yang tulus dalam hatimu, ketika Anda datang ke kasur hendak tidur, bahwa Anda akan bangun untuk mendirikan Shalat Malam. Serta harus mengerahkan sebab-sebab. Jika Anda berhasil bangun, maka alhamdulillah. Namun jika Anda tetap tidak bisa bangun, maka bergembiralah dengan kebaikan dari Allah, karena Anda punya uzur, dan tetap dicatat pahala sesuai niatmu sebelum tidur.

====

أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ يَقُولُ مَا نَصِيحَتُكُمْ لِمَنْ كَانَ ثَقِيْلَ النَّوْمِ فَلَا يَسْتَطِيعُ الْقِيَامَ إِلَّا بِصُعُوبَةٍ

أَوَّلًا يَا إِخْوَةُ يَجِبُ أَنْ نَعْلَمَ أَنَّ كُلَّ طَبْعٍ يُمْكِنُ أَنْ يُغَيَّرَ

الْأَخْلَاقُ تُكْتَسَبُ وَالْأَطْبَاعُ تُغَيَّرُ لَكِنَّهَا تَحْتَاجُ إِلَى دُرْبَةٍ وَصَبْرٍ

بَعْضُ النَّاسِ يَأْتِيكَ يَقُولُ يَا شَيْخُ أَنَا طَبْعِي غَضُوبٌ مَا أَسْتَطِيعُ إِلَّا أَنْ أَغْضَبَ نَقُولُ لِأَنَّكَ أَقْنَعْتَ نَفْسَكَ بِهَذَا وَلَمْ تُحَاوِلْ أَنْ تُغَيِّرَ وَلَمْ تُدَرِّبْ نَفْسَكَ

النَّفْسُ كَالطِّفْلِ إِنْ دَرَّبْتَهَا عَلَى شَيْءٍ قَبِلَتْ فَأَنْتَ إِنْ عَوَّدْتَ نَفْسَكَ عَلَى أَنْ تَسْتَيْقِظَ وَأَخَذْتَ نَفْسَكَ بِالْحَزْمِ وَمَرَّةً تَفْشَلُ وَمَرَّةً تَنْجَحُ شَيْئًا فَشَيْئًا سَيُصْبِحُ مِنْ عَادَتِكَ أَنَّكَ تَسْتَيْقِظُ فِي آخِرِ اللَّيْلِ

كَمَا أَنَّ الْإِنْسَانَ يَتَّخِذُ الْوَسَائِلَ كَمَا فِي الْحَدِيثِ الرَّجُلُ إِذَا اسْتَيْقَظَ وَصَلَّى وَأَرَادَ أَنْ يُوقِظَ امْرَأَتَهُ فَمَا اسْتَيْقَظَتْ يَتَّخِذُ الْوَسَائِلَ الَّتِي تُوْقِظُهَا وَيَرُشُّ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ

فَيَتَّخِذُ الْإِنْسَانُ الْوَسِيلَةَ كَأَنْ يُوَقِّتَ السَّاعَةَ لَكِنْ مَا يَجْعَلُ السَّاعَةَ بِجِوَارِ السَّرِيرِ يَخْبِطْهَا وَيَرْجِعُ يَنَامُ يَضَعُهَا بَعِيدًا عَنْهُ بِحَيْثُ إِنَّهُ إِمَّا أَنْ يَتَحَمَّلَ إِزْعَاجَهَا وَإِمَّا أَنْ يَقُومَ إِلَيْهَا وَإِذَا قَامَ إِلَيْهَا وَتَحَرَّكَ نَشِطَ أَوْ يُوصِي مَنْ حَوْلَهُ يُوصِي أَهْلَهُ أَيْقِظُونِي وَلَوْ بِرَشِّ الْمَاءِ فِي وَجْهِي

يَتَّخِذُ الْوَسَائِلَ فَإِنْ غَلَبَ النَّوْمُ الْإِنْسَانَ فَإِنَّهُ مَعْذُورٌ حَتَّى لَوْ نَامَ عَنِ الْفَرْضِ أَمَّا إِنْ عَلِمَ اللَّهُ مِنْهُ صِدْقَ الْعَزِيمَةِ وَقَدْ أَتَى فِرَاشَهُ وَهُوَ صَادِقُ الْعَزِيمَةِ أَنْ يَقُومَ لِيُصَلِّيَ مِنَ اللَّيْلِ فَثَقُلَ عَلَيْهِ النَّوْمُ مِنْ غَيْرِ تَفْرِيطٍ مِنْهُ فَإِنَّهُ يُكْتَبُ لَهُ أَجْرُ مَا نَوَى وَكَانَ نَوْمُهُ مِنَ اللَّهِ عَلَيْهِ صَدَقَةً

لَا تَسْتَسْلِمْ لِلنَّوْم حَارِبْ النَّوْمَ وَلَوْ بِالنِّيَّةِ الصَّادِقَةِ نِيَّةٌ صَادِقَةٌ فِي قَلْبِكَ عِنْدَمَا تَأْتِي تُرِيدُ أَنْ تَنَامَ أَنَّكَ تَقُومُ تُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ وَبَذْلِ الْأَسْبَابِ فَإِنْ اسْتَيْقَظْتَ فَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَإِنْ لَمْ تَسْتَيْقِظْ فَأَبْشِرْ بِالْخَيْرِ مِنَ اللَّهِ مَعْذُورٌ وَيُكْتَبُ لَكَ أَجْرُ مَا نَوَيْتَهُ قَبْلَ أَنْ تَنَامَ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.