“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhan kalian…” (QS. Ali Imran: 133).
Bersegera menuju ampunan artinya bersegera menuju apa, saudara-saudara? Menuju sebab-sebabnya. Sebab-sebab mendapatkan ampunan.
Ampunan ada sebab-sebabnya. Allah Ta’ala menyebutkan sebab-sebab itu secara umum dalam satu ayat. Ada yang bisa menyebutkan ayat ini? Apa, saudara-saudara? “Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi siapa yang bertobat beriman, beramal saleh, lalu tetap berada di jalan yang lurus.” (QS. Thaha: 82)
Perhatikanlah kata (لَغَفَّارٌ) — apa istilah ini menurut para ulama bahasa Arab? Bentuk mubalaghah (hiperbolik); yaitu kata dengan pola: fa‘‘āl, mif‘āl, fa‘ūl, fa‘īl, fa‘il. Lima bentuk semuanya menunjukkan apa? Menunjukkan makna mubalaghah (hiperbolik) dalam ampunan.
Di antara sebab ampunan lainnya adalah amal saleh: salat lima waktu, Salat Jumat hingga ke Salat Jumat berikutnya, puasa Ramadan ke Ramadan berikutnya, sebagaimana disebut dalam hadis-hadis yang masyhur dan dikenal. Juga dari satu ibadah umrah ke umrah berikutnya.
Sebab ampunan lainnya: perbuatan-perbuatan baik. “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk.” (QS. Hud: 114).
Sebab ampunan lainnya: istighfar. Istighfar juga salah satu sebab ampunan atas dosa-dosa.
Dalam hadis Ali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Jika aku mendengar suatu hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah menjadikannya bermanfaat untukku Namun jika ada seseorang yang menceritakan hadis kepadaku, aku akan memintanya bersumpah. Jika ia bersumpah, aku mempercayainya Abu Bakar pernah menyampaikan hadis kepadaku, dan Abu Bakar adalah orang yang jujur.” (HR. Ahmad).
Apakah Ali meminta Abu Bakar bersumpah dulu? Tidak, karena Abu Bakar adalah Ash-Shiddiq, telah berkata benar.
(Lalu Ali berkata) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika seorang hamba melakukan dosa — atau tiada seorang hamba pun yang berdosa kemudian ia berwudu dan menyempurnakan wudunya lalu ia salat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah maka Allah akan mengampuninya.” (HR. Ahmad).
Dua rakaat ini dikenal dengan dua rakaat Salat Taubat. Maka jika seseorang berdosa, disyariatkan baginya untuk berwudu, lalu salat dan memohon ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla, agar Allah mengampuninya. Dengan begitu, ia telah menggabungkan antara salat dan istighfar — yang merupakan salah satu sebab ampunan —
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan salat lima waktu seperti sungai yang mengalir deras di depan pintu salah satu dari kalian ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah masih tersisa kotoran pada dirinya?” (HR. Muslim).
Begitu pula dengan dosa-dosa, ia akan terhapus oleh salat dengan karunia Allah ‘Azza wa Jalla. Demikian juga dengan istighfar yang merupakan salah satu sebab ampunan.
Allah berfirman (dalam hadis Qudsi): “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian senantiasa melakukan kesalahan siang dan malam sedangkan Aku mengampuni seluruh dosa. Maka mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian.” (HR. Muslim)
====
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
وَالْمُسَارَعَةُ إِلَى الْمَغْفِرَةِ مُسَارَعَةٌ إِلَى مَاذَا يَا إِخْوَانُ؟ إِلَى أَسْبَابِهَا أَسْبَابِ الْمَغْفِرَةِ
وَالْمَغْفِرَةُ لَهَا أَسْبَابٌ ذَكَرَهَا اللَّهُ تَعَالَى مُجْمَلَةً فِي آيَةٍ فِيهِ أَحَدٌ يَذْكُرُهَا؟ يَا إِخْوَانُ؟ وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
تَأَمَّلُوا لَغَفَّارٌ هَذِهِ الصِّيْغَةُ مَاذَا يُسَمِّيْهَا عُلَمَاءُ الْعَرَبِيَّةِ؟ صِيْغَةُ الْمُبَالَغَةِ فَعَّالٌ مِفْعَالٌ فَعُوْلٌ فَعِيْلٌ فَعِلٌ خَمْسُ صِيَغٍ كُلُّهَا تَدُلُّ عَلَى مَاذَا؟ تَدُلُّ عَلَى الْمُبَالَغَةِ فِي الْمَغْفِرَةِ
وَمِنْهَا الْأَعْمَالُ الصَّالِحَةُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ الْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ رَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ كَمَا فِي الْأَحَادِيثِ الْمَشْهُورَةِ الْمَعْرُوفَةِ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ
الْحَسَنَاتُ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
الِاسْتِغْفَارُ الِاسْتِغْفَارُ أَيْضًا مِنْ أَسْبَابِ مَغْفِرَةِ الذُّنُوبِ
وَفِي حَدِيثِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كُنْتُ إِذَا سَمِعْتُ حَدِيثًا مِنَ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَعَنِي اللَّهُ بِهِ فَإِنْ حَدَّثَنِي بِهِ أَحَدٌ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِنْ حَلَفَ صَدَّقْتُهُ وَحَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ
هَلْ اسْتَحْلَفَهُ؟ لَا الصِّدِّيقُ صَدَقَ أَبُو بَكْرٍ
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ ذَنْبًا أَوْ مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
هَاتَانِ رَكْعَتَانِ مَعْرُوفَتَانِ بِرَكْعَتَيْ إيْش رَكْعَتَيْ التَّوْبَةِ فَالْإِنْسَانُ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا يُشْرَعُ لَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ وَيُصَلِّي وَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لِيَغْفِرَ اللَّهُ لَهُ فَجَمَعَ بَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي هِيَ مِنْ أَسْبَابِ الْمَغْفِرَةِ
حَتَّى قَالَ النَّبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهْرٍ غَمْرٍ فِي بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَومٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ؟
كَذَلِكَ الذُّنُوبُ تَأْتِي عَلَيْهَا الصَّلَاةُ فَتَمْحُوهَا بِفَضْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَذَلِكَ الِاسْتِغْفَارُ مِنْ أَسْبَابِ الْمَغْفِرَةِ
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ