Ya. Beliau—semoga Allah merahmatinya—berkata: “Pasal.” Adapun hukuman yang menimpa badan juga terbagi menjadi dua: hukuman di dunia dan hukuman di akhirat. Tingkat kesengsaraan dan lamanya hukuman itu sesuai dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh dosa itu, baik berat maupun ringannya.
Pada dasarnya, tidak ada keburukan sedikit pun, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali berasal dari dosa dan hukumannya. Maka istilah “keburukan” itu mencakup semua itu (dosa dan hukumannya). Sumbernya adalah dari keburukan jiwa dan amal perbuatan yang buruk.
Keduanya adalah dua sumber utama yang senantiasa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mohon perlindungan darinya dalam khutbah beliau, dengan sabda beliau: “Dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.”
Keburukan amal perbuatan adalah buah dari keburukan jiwa. Maka seluruh keburukan kembali kepada keburukan jiwa. Karena amal-amal buruk itu merupakan cabang dan buah dari keburukan jiwa.
Beliau—semoga Allah merahmatinya—berkata: “Adapun hukuman yang menimpa badan, yaitu hukuman jasmani, juga terbagi menjadi dua: satu di dunia dan satu lagi di akhirat.” Satu di dunia dan satu di akhirat.
Tingkat berat dan lamanya hukuman tersebut sesuai dengan besarnya kerusakan yang ditimbulkan dosa itu. Baik dari sisi berat maupun ringannya. Tidak ada keburukan sedikit pun di dunia dan akhirat kecuali akibat dosa dan hukumannya.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosa-dosa mereka.” (QS. Al-‘Ankabūt: 40)
Dan firman-Nya: “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke dalam neraka.” (QS. Nūh: 25)
Disebabkan oleh dosa-dosa mereka, yakni karena kesalahan-kesalahan mereka sendiri. Oleh karena itu, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu berkata, “Tidaklah suatu musibah turun kecuali karena dosa.”
“Tidaklah suatu musibah turun kecuali karena dosa, dan tidaklah ia diangkat kecuali dengan tobat.”
Jadi, tidak ada keburukan di dunia maupun di akhirat kecuali dosa dan hukumannya. Dosa adalah keburukan, dan hukuman atas dosa juga adalah keburukan. Dan yang menyebabkan datangnya hukuman atas dosa adalah dosa itu sendiri. Tidak ada keburukan sedikit pun di dunia dan akhirat kecuali dosa dan hukumannya. Dosa adalah keburukan, dan hukuman dosa pun adalah keburukan. Dan penyebab datangnya hukuman atas dosa adalah dosa itu sendiri. Maka istilah “keburukan” mencakup semuanya itu.
“Keburukan” adalah nama bagi semua itu—yakni nama bagi dosa dan nama bagi hukuman akibat dosa. Dan nama bagi hukuman atas dosa. Maka dosa itu sendiri adalah keburukan, dan apa yang ditimbulkan dosa atas pelakunya juga merupakan keburukan. Yaitu berupa hukuman di dunia maupun di akhirat.
Beliau berkata, “Dan sumbernya berasal dari keburukan jiwa dan amal perbuatan yang buruk.” Yang dimaksud dengan sumbernya di sini adalah sesuatu yang melahirkan maksiat dan dosa, yaitu keburukan jiwa dan keburukan amal perbuatan. Keduanya adalah dua sumber utama yang dahulu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memohon perlindungan dari keduanya dalam khutbah beliau, dengan ucapan:
“Kami berlindung kepada-Mu dari keburukan jiwa kami dan dari keburukan amal-amal kami.”
Beliau berkata: “Keburukan amal perbuatan berasal dari keburukan jiwa.”
Keburukan amal berasal dari keburukan jiwa, karena jika jiwa itu buruk, maka ia akan melahirkan perbuatan-perbuatan buruk. Sebagaimana jiwa yang baik akan melahirkan amal-amal saleh.
Ini sejalan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis: “Ketahuilah, dalam tubuh ada segumpal daging jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik; dan jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, ia adalah hati.” (HR. Bukhari & Muslim).
====
نَعَمْ قَالَ رَحِمَهُ اللَّهُ فَصْلٌ وَالَّتِي عَلَى الْأَبْدَانِ أَيْضًا نَوْعَانِ نَوْعٌ فِي الدُّنْيَا وَنَوْعٌ فِي الْآخِرَةِ وَشِدَّتُهَا وَدَوَامُهَا بِحَسَبِ مَفَاسِدِ مَا رُتِّبَتْ عَلَيْهِ مِنَ الشِّدَّةِ وَالْخِفَّةِ
فَلَيْسَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ أَصْلًا إِلَّا وَالذُّنُوبُ وَعُقُوْبَاتُهَا فَالشَّرُّ اسْمٌ لِذَلِكَ كُلِّهِ وَأَصْلُهُ مِنْ شَرِّ النَّفْسِ وَسَيِّئَاتِ الْأَعْمَالِ
وَهُمَا الْأَصْلَانِ اللَّذَانِ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ مِنْهُمَا فِي خُطْبَتِهِ بِقَوْلِهِ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
وَسَيِّئَاتُ الْأَعْمَالِ مِنْ شُرُورِ النَّفْسِ فَعَادَ الشَّرُّ كُلُّهُ إِلَى شَرِّ النَّفْسِ فَإِنَّ سَيِّئَاتِ الْأَعْمَالِ مِنْ فُرُوعِهِ وَثَمَرَاتِهِ
قَالَ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى وَالَّتِي عَلَى الْبَدَنِ يَعْنِي الْعُقُوبَةُ الَّتِي عَلَى الْبَدَنِ أَيْضًا نَوْعَانِ نَوْعٌ فِي الدُّنْيَا وَنَوْعٌ فِي الْآخِرَةِ نَوْعٌ فِي الدُّنْيَا وَنَوْعٌ فِي الْآخِرَةِ
وَشِدَّتُهَا أَيْ هَذِهِ العُقُوبَةُ وَدَوَامُهَا بِحَسَبِ مَفَاسِدِ مَا رُتِّبَتْ عَلَيْهِ فِي الشِّدَّةِ وَالْخِفَّةِ فَلَيْسَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ أَصْلًا إِلَّا الذُّنُوبُ وَعُقُوْبَاتُهَا
كَمَا قَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ
وَقَالَ جَلَّ وَعَلَا مِمَّا خَطِيْئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا
مِمَّا خَطِيْئَاتِهِمْ أَيْ بِسَبَبِ خَطِيْئَاتِهِمْ وَلِهَذَا يَقُولُ عَلَيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا نَزَلَ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ
مَا نَزَلَ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ وَلَا رُفِعَ إِلَّا بِتَوْبَةٍ
فَلَيْسَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ أَصْلًا إِلَّا الذُّنُوبُ وَعُقُوْبَاتُهَا فَالذُّنُوبُ شَرٌّ وَعُقُوبَاتُ الذُّنُوبِ شَرٌّ وَالَّذِي يَجْلِبُ عُقُوبَاتِ الذُّنُوبِ هِيَ الذُّنُوبُ فَلَيْسَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ أَصْلًا إِلَّا الذُّنُوبُ وَعُقُوْبَاتُ الذُّنُوبِ فَالذُّنُوبُ شَرٌّ وَعُقُوبَاتُ الذُّنُوبِ شَرٌّ وَالَّذِي يَجْلِبُ عُقُوبَاتِ الذُّنُوبِ هِيَ الذُّنُوبُ نَفْسُهَا فَالشَّرُّ اسْمٌ لِذَلِكَ كُلِّهِ
الشَّرُّ اسْمٌ لِذَلِكَ كُلِّهِ أَيْ اسْمٌ لِلذُّنُوبِ وَاسْمٌ لِعُقُوْبَاتِ الذُّنُوبِ وَاسْمٌ لِعُقُوْبَاتِ الذُّنُوبِ فَإِذَنْ الذُّنُوبُ شَرٌّ هِيَ فِي نَفْسِهَا وَشَرٌّ فِيمَا تَسْتَجْلِبُهُ عَلَى فَاعِلِهَا مِنْ عُقُوبَاتٍ فِي دُنْيَاهُ وَأُخْرَاهُ
قَالَ وَأَصْلُهُ مِنْ شَرِّ النَّفْسِ وَسَيِّئَاتِ الْأَعْمَالِ وَأَصْلُهُ يَعْنِي الَّذِي يُوَلِّدُ هَذِهِ الْمَعَاصِي وَالذُّنُوبَ شَرُّ النَّفْسِ وَسَيِّئَاتُ الْأَعْمَالِ وَهُمَا الْأَصْلَانِ اللّذَانِ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيْذُ مِنْهُمَا فِي خُطْبَتِهِ بِقَوْلِهِ
وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
قَالَ وَسَيِّئَاتُ الْأَعْمَالِ مِنْ شُرُورِ النَّفْسِ
وَسَيِّئَاتُ الْأَعْمَالِ مِنْ شُرُورِ النَّفْسِ لِأَنَّ النَّفْسَ إِذَا كَانَتْ ذَاتَ شَرٍّ وَلَّدَتْ سَيِّئَاتِ الْأَعْمَالِ كَمَا أَنَّ النَّفْسَ إِذَا كَانَتْ ذَاتَ خَيْرٍ وَلَّدَتْ صَالِحَ الْأَعْمَالِ
وَهَذَا نَظِيرُ مَا جَاءَ فِي الْحَدِيثِ الَّذِي قَالَ فِيهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَلَا إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ