“Dan milik Allah-lah segala warisan langit dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Ali Imran: 180).
Allah ‘Azza wa Jalla telah menyebutkan berbagai perkara (dalam ayat ini). Dalam perkara-perkara tersebut, tidaklah pantas bagi manusia untuk kikir dan pelit dengan hartanya.
Pertama, bahwa harta yang berada di tangannya adalah karunia dari Allah kepadanya. “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.” (QS. Ali Imran: 180).
Maka Allahlah yang telah memberikan harta itu kepada mereka. Harta itu murni dari karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka. Allah telah berbuat baik terhadap mereka. Lantas, mengapa mereka tidak berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya?
Sebagaimana yang dikatakan oleh kaumnya Qarun kepada Qarun, “Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashas: 77).
Kemudian, yang kedua: Allah berfirman, “Kelak harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di leher mereka pada hari kiamat.” (QS. Ali Imran: 180).
Ini adalah ancaman yang keras bagi setiap orang yang kikir. Laa quwwata illaa billah.
Kemudian, yang ketiga: Allah berfirman, “Dan milik Allah-lah warisan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran: 180).
Bahwa harta yang engkau pelitkan dan engkau kikirkan itu pada akhirnya akan kau tinggalkan. Lalu orang lain akan mewarisinya. Dan orang yang mewarisinya juga akan meninggalkannya. Semua orang yang mewarisinya pun kelak akan meninggalkannya. Sehingga harta dan dunia seisinya akan kembali kepada siapa? Kembali kepada Sang Pewaris dan Sang Penciptanya, Maha Suci Allah dan Maha Terpuji. Kembali kepada Sang Pemiliknya, Maha Suci Allah dan Maha Terpuji. Maka, bagaimana mungkin engkau kikir terhadap sesuatu yang jika ia tidak meninggalkanmu, maka tetap saja engkau akan meninggalkannya? Betapa malangnya orang yang kikir ini!
====
وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أُمُورًا عَدِيدَةً لَا يَسُوغُ فِيهَا لِلْإِنْسَانِ أَنْ يَبْخَلَ بِمَالِهِ وَيَشُحَّ بِهِ
الْأَوَّلُ أَنَّ الْمَالَ الَّذِي بِيَدِهِ هُوَ فَضْلٌ مِنَ اللَّهِ عَلَيْهِ وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ
فَاللَّهُ تَعَالَى هُوَ الَّذِي آتَاهُمْ إِيَّاهُ وَهَذَا مَحْضُ فَضْلِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَيْهِمْ وَقَدْ أَحْسَنَ عَلَيْهِمْ فَلِمَاذَا لَا يُحْسِنُونَ إِلَى عِبَادِهِ؟
كَمَا قَالَ قَوْمُ قَارُونَ لِقَارُونَ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
ثُمَّ قَالَ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَهَذَا وَعِيدٌ شَدِيدٌ لِكُلِّ بَخِيْلٍ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
ثُمَّ قَالَ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
أَنَّ هَذَا الْمَالَ الَّذِي ضَنَنْتَ بِهِ وَبَخِلْتَ بِهِ سَوْفَ تَتْرُكُهُ وَيَرِثُهُ غَيْرُكَ وَالَّذِي يَرِثُهُ سَوْفَ يَتْرُكُهُ وَيَتْرُكُونَهُ جَمِيْعًا لِيَعُودَ الْمَالُ وَالدُّنْيَا كُلُّهَا إِلَى مَنْ؟ إِلَى وَارِثِهَا وَخَالِقِهَا سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ وَإِلَى مَالِكِهَا سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ فَكَيْف تَبْخَلُ بِشَيْءٍ إِنْ لَمْ يَتْرُكَّ مَاذَا؟ تَرَكْتَهُ مِسْكِينٌ هَذَا الْبَخِيلُ