Dalam firman Allah Ta‘ālā: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik…” (QS. Al-Baqarah: 245).
Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, menganggap sedekah sebagai pinjaman untuk-Nya. Bahkan seluruh amal saleh dijadikan-Nya sebagai pinjaman.
Ayat ini mengandung dorongan, ajakan, dan motivasi untuk bersungguh-sungguh dalam bersedekah dan beramal saleh.
Ketika engkau bersedekah, engkau bukan sekadar membuang hartamu ke tangan seorang fakir miskin lalu selesai begitu saja. Tidaklah demikian! Justru itu adalah pinjaman di sisi Allah ‘Azza wa Jalla, pinjaman di sisi Zat Yang Maha Kaya dan Maha Pemurah, Maha Suci dan Maha Terpuji Allah.
Pasti Allah akan membayarnya kepadamu secara sempurna, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Adapun balasan yang cepat di dunia, yakni melalui rezeki lainnya yang Allah berikan kepadamu.
“Apa saja yang kalian infakkan (sedekahkan), maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39).
Sedangkan balasan di akhirat adalah berupa pahala dan ganjaran di sisi Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā pada hari kiamat kelak.
====
فِي قَوْلِهِ تَعَالَى مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى اعْتَبَرَ الصَّدَقَةَ قَرْضًا بَلِ الْعَمَلَ الصَّالِحَ كُلَّهُ جَعَلَهُ قَرْضًا
وَفِي هَذَا حَثٌّ وَحَضٌّ وَتَرْغِيبٌ عَلَى الِاجْتِهَادِ فِي هَذِهِ الْأُمُورِ فِي الصَّدَقَاتِ وَفِي الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ
فَأَنْتَ عِنْدَمَا تَتَصَدَّقُ لَا تَرْمِي مَالَكَ فِي يَدِ فَقِيرٍ وَيَنْتَهِي الْأَمْرُ لَا بَلْ هُوَ قَرْضٌ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَقَرْضٌ عِنْدَ الْغَنِيِّ الْكَرِيمِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ
وَسَيُوَفِّيْكَ إِيَّاهُ عَاجِلًا وَآجِلًا
أَمَّا عَاجِلًا فَبِمَا يُخْلِفُهُ عَلَيْكَ
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
وَآجِلًا مَا يَكُونُ الْإِنْسَانُ مِنَ الْأَجْرِ وَالثَّوَابِ عِنْدَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ