Siapa yang Pertama Kali Menyusun Kalender Hijriah? – Syaikh Utsman Khamis #NasehatUlama

Siapa yang Pertama Kali Menyusun Kalender Hijriah? – Syaikh Utsman Khamis #NasehatUlama

Dia adalah orang pertama yang menyusun kalender Islam (hijriah). Umar bin Khattab yang pertama menyusun kalender hijriah. Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat, lalu bertanya, “Kapan tahun hijriah ini dimulai?” Tentu, Umar bukan orang yang menyusun bulan-bulan hijriah, karena ini sudah berlangsung lama, sejak Allah menciptakan langit-langit dan bumi.

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah 12 bulan, sebagaimana ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, …” (QS. At-Taubah: 36)

Jadi, bulan-bulan ini telah lama ada. Namun, yang menetapkannya sebagai kalender adalah Umar bin Khattab. Umar bertanya, “Bagaimana pendapat kalian?” Ada yang berkata, “Dimulai sejak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah.” Ada juga yang berkata, “Dimulai sejak Nabi berhijrah.” Dan inilah pendapat yang diusulkan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

Ali berkata, “Sejak Nabi berhijrah, saat beliau meninggalkan negeri kafir ke negeri Islam.” Maka, Umar memilih pendapat ini. Dan pada akhirnya, kalender hijriah dimulai sejak waktu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah menuju kota Madinah.

Dan ada yang bertanya, “Nabi berhijrah di bulan Rabiul Awal, lalu bagaimana kok bulan Muharram dapat menjadi bulan pertama?”

Tidak demikian! Muharram adalah bulan pertama sejak dulu, sebelum kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan sejak Allah menciptakan langit dan bumi. (1) Muharram, (2) Safar, (3) Rabiul Awal, (4) Rabiuts Tsani, (5) Jumadal Ula, (6) Jumadal Akhirah, (7) Rajab, (8) Syakban, (9) Ramadhan, dst… Bulan-bulan ini telah lama ada, bukan hal yang baru.

Dan dahulu kaum Arab bermain-main dengan bulan. “Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram, itu hanya menambah kekafiran. …” (QS. At-Taubah: 37)

Dahulu, mereka bermain-main dengan bulan-bulan; mengakhirkan suatu bulan dan mendahulukan bulan lainnya. Jadi, bulan-bulan ini bukan hal yang baru, sudah ada sejak lama sekali. Kaum Arab dan lainnya telah menamai bulan-bulan ini, sejak lama. Jadi, maksudnya adalah bulan-bulan ini bukan baru dibuat, tetapi penggunaannya sebagai kalender, berdasarkan bulan-bulan ini: Muharram, Syawal, dst. (dimulai dari hijrah Nabi) adalah tahun pertama.

Dan tahun pertama perhitungannya dimulai dari bulan Muharram. Jadi, maksudnya bulan-bulan ini bukan baru dibuat, akan tetapi yang dimaksud adalah dimulainya awal perhitungan tahun sejak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke kota Madinah.

===============================================================================

هُوَ أَوَّلُ مَنْ وَضَعَ التَّقْوِيمَ الْإِسْلَامِيَّ

عُمَرُ أَوَّلُ مَنْ وَضَعَ التَّقْوِيمَ الهِجْرِيَّ

وَجَمَعَ الصَّحَابَةَ فَقَالَ مَتَى يَعْنِي تَبْدَأُ هَذِهِ السَّنَةُ

طَبْعًا لَيْسَ هُوَ وَضَعَ الْأَشْهُرَ الْهِجْرِيَّةَ الْأَشْهُرُ الْهِجْرِيَّةُ قَدِيمَةٌ

يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ

يَعْنِي قَدِيْمًا لَكِنِ الْقَصْدُ أَنَّهُ التَّأْرِيْخُ بِهَا

فَعُمَرُ قَالَ مَا تَقُولُونَ؟ فَبَعْضُهُمْ قَالَ مُنْذُ بِعْثَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَبَعْضُهُمْ قَالَ مِنَ الْهِجْرَةِ مُنْذُ هِجْرَةِ النَّبِيِّ وَهَذَا هُوَ الَّذِي أَشَارَ بِهِ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

قَالَ مُنْذُ هَاجَرَ النَّبِيُّ تَرَكَ بِلَادَ الْكُفْرِ إِلَى بِلَادِ الْإِسْلَامِ

فَاخْتَارَهُ عُمَرُ

وَفِعْلًا صَارَ التَّوْقِيتُ الْهِجْرِيُّ أَوِ التَّقْوِيمُ الْهِجْرِيُّ

مُنْذُ أَنْ هَاجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

إِلَى الْمَدِينَةِ

وَبَعْضُهُمْ يَقُولُ النَّبِيُّ هَاجَرَ فِي رَبِيْعِ الْأَوَّلِ فَكَيْفَ يَعْنِي صَارَ مُحَرَّمٌ هُوَ شَهْرٌ وَاحِدٌ؟

لَا مُحَرَّمٌ شَهْرٌ وَاحِدٌ مِنْ زَمَانٍ

قَبْلَ وِلَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ خَلَقَ اللهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ

مُحَرَّمٌ وَصَفَرٌ وَرَبِيْعُ الْأَوَّلِ رَبِيعُ الثَّانِي وَجُمَادَى الْأُوْلَى وَجُمَادَى الْآخِرَةِ

وَرَجَبٌ وَشَعْبَانُ وَرَمَضَانُ قَدِيمَةٌ هَذِهِ الْأَشْهُرُ لَيْسَتْ جَدِيدَةً

وَكَانَتِ الْعَرَبُ تَتَلَعَّبُ
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ

كَانُوا يَتَلَاعَبُونَ بِالْأَشْهُرِ يُؤَخِّرُونَ هَذَا وَيُقَدِّمُونَ هَذَا

فَالْأَشْهُرُ لَيْسَتْ حَدِيثَةً أَشْهُرٌ قَدِيمَةٌ جِدًّا

وَسَمَّتْهَا الْعَرَبُ مِنَ الْقَدِيمِ وَغَيْرُ الْعَرَبِ

فَالْقَصْدُ إِذًا أَنَّهُ لَمْ تُؤَسِّسْ هَذِهِ الْأَشْهُرَ وَإِنَّمَا صَارَ التَّقْوِيمَ بِهَا

بِاعْتِمَادِ مُحَرَّمٌ شَوَّالٌ بِأَنَّهَا سَنَةٌ أُوْلَى

بَسْ السَّنَةُ الْأُولَى بَدَأَ الْعَدُّ مِنْ مُحَرَّمٍ

فَلَيْسَ الْمَقْصُودُ أَنَّهُ الْأَشْهُرُ اسْتُحْدِثَتْ

وَإِنَّمَا بَدَأَ الْحِسَابُ يَوْمَ هَاجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَدِينَةِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.