“…mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dalam keadaan bersujud (shalat).” (QS. Ali Imran: 113). Yakni mereka menghimpun antara amalan Shalat Malam dengan membaca al-Quran.
Antara Shalat Malam dan al-Quran terdapat hubungan erat yang tidak terpisahkan. Barang siapa yang menghafal al-Quran, hendaknya ia juga punya jatah waktu khusus untuk Shalat Malam.
Karena Allah saat memberi pujian bagi segolongan dari Bani Israil, Dia memberi pujian bagi mereka karena hal tersebut. Yaitu karena mereka menghimpun antara amalan membaca al-Quran dan Shalat Malam.
Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Dan pada sebagian malam dirikanlah Shalat Tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Isra: 79).
Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman: “Hai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya)…” (QS. al-Muzzammil: 1-2).
Lalu setelahnya Allah berfirman, “…dan bacalah al-Quran dengan baik dan perlahan.” (QS. al-Muzzammil: 4).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dalam kitab ash-Shahih:
“Jagalah al-Quran, karena demi Zat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, al-Quran lebih cepat hilangnya daripada unta yang lepas dari tali kekangnya…”
Jika penghafal al-Quran membacanya pada Shalat Malam dan Siang, maka ia akan mengingatnya. Namun jika ia tidak membacanya dalam shalat, ia akan lupa.
Jadi, shalatnya pada malam dan siangnya menjadi sebab kelancaran dan kekuatan hafalan al-Qurannya.
Kesimpulannya, seorang penghafal al-Quran harus berusaha keras, agar punya jatah waktu rutin untuk Shalat Malam, sebagaimana ia punya jatah waktu rutin untuk membaca al-Quran.
====
يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ – أَيْ أَوْقَاتَ اللَّيْلِ – وَهُمْ يَسْجُدُونَ فَجَمَعُوا بَيْنَ الْقِيَامِ وَبَيْنَ تِلَاوَةِ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَبَيْنَ الْقِيَامِ وَالْقُرْآنِ عَلَاقَةٌ لَا تَنْقَطِعُ مَنْ كَانَ مَعَهُ كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ لَهُ وِرْدٌ مِنَ الْقِيَامِ
لِأَنَّ رَبَّنَا لَمَّا أَثْنَى عَلَى مَنْ أَثْنَى عَلَيْهِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَثْنَى عَلَيْهِمْ بِهَذَا الْأَمْرِ وَهُوَ أَنَّهُمْ جَمَعُوا بَيْنَ الْقُرْآنِ وَبَيْنَ قِيَامِ اللَّيْلِ
قَالَ تَعَالَى لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
وَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا
ثُمَّ قَالَ بَعْدَهَا وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ؟ نَعَمْ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَدِيثٍ مُخَرَّجٍ فِي الصَّحِيحِ
تَعَاهَدُوا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا
فَإِنْ صَاحِبُ الْقُرْآنِ قَامَ بِهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِنْ لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ
فَكَانَ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ مَعَ النَّهَارِ سَبَبًا لِضَبْطِهِ وَحِفْظِهِ وَإِتْقَانِهِ
الْمَقْصُودُ أَنَّ صَاحِبَ الْقُرْآنِ لَا بُدَّ أَنْ يُجَاهِدَ نَفْسَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وِرْدٌ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا لَهُ وِرْدٌ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ