Anda Budak Syahwat atau Sudah Merdeka? Cek 5 Ciri Ini! – Syaikh Abdullah Al-Ma’yuf #NasehatUlama

“…sedangkan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu bermaksud agar kamu berpaling sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’: 27)

Maksudnya: orang-orang yang hatinya berpenyakit. Laa quwwata illa billah! Serta orang-orang yang hatinya terkena penyakit syahwat. Sebab, hati dapat terkena dua penyakit kronis yang menjadi akar dari seluruh penyakit hati lainnya: yaitu penyakit syahwat dan penyakit syubhat.

“…dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu bermaksud…” Perhatikanlah frasa: “mengikuti hawa nafsu”. Artinya: mengikuti hawa nafsu ke mana pun ia pergi. Laa quwwata illa billah! Hal ini menunjukkan betapa lemah agama dan imannya, serta lemahnya akal dan perenungannya terhadap akibat perbuatannya. Ia menjadi budak yang hina bagi syahwatnya sendiri.

Allah Ta’ala berfirman: “Maka datanglah setelah mereka generasi penerus yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti syahwat, maka kelak mereka akan mendapat kesesatan.” (QS. Maryam: 59) “(Mereka) bermaksud agar kamu berpaling sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’: 27). Yakni ingin kalian menyimpang, tersesat, dan berbelok dari jalan keistiqamahan dan kebenaran.

Hendaklah orang yang berakal memperhatikan dirinya: Apakah ia mengikuti firman Tuhannya dan ajakan-Nya? Sesungguhnya Allah Ta’ala mengajak kepada kebaikan, petunjuk, dan kesalehan, serta menyeru kepada negeri kesejahteraan (surga). “Allah menyeru kepada negeri kesejahteraan (surga) dan memberi petunjuk siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus.” (QS. Yunus: 25) “Dan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya…” (QS. Al-Baqarah: 221)

Atau justru ia mengikuti setan-setan itu? Baik setan dari kalangan manusia maupun jin, para budak syahwat, dan orang-orang yang mengajak manusia kepada kesesatan, penyimpangan, dan kerusakan. Barang siapa mengikuti setan, maka sesungguhnya setan hanya mengajaknya menuju azab yang menyala-nyala. “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuhmu! Sungguh, setan-setan itu hanya mengajak golongannya agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6) “…dan apakah mereka akan mengikuti (nenek moyang mereka), padahal setan itu menyeru mereka ke dalam azab yang menyala-nyala?” (QS. Luqman: 21)

Wahai saudara-saudara! Tidak sepatutnya orang yang memiliki akal lebih memilih mengikuti setan daripada menaati Ar-Rahman. Lebih memilih mengikuti para budak syahwat dan orang-orang yang berusaha berbuat kerusakan, daripada mengikuti orang yang mengajaknya kepada kebaikan dan keistiqamahan, serta kepada perkara yang membawa keselamatan baginya dalam agama, dunia, dan akhiratnya.

=====

وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

يُرِيدُ مَرْضَى الْقُلُوبِ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ وَالَّذِين أُصِيبَتْ قُلُوبُهُمْ بِمَرَضِ الشَّهَوَاتِ فَإِنَّ الْقُلُوبَ تَتَعَرَّضُ إِلَى مَرَضَيْنِ شَدِيْدَيْنِ هُمَا أَصْلٌ لِعَامَّةِ أَمْرَاضِ الْقُلُوبِ وَهُمَا مَرَضُ الشَّهَوَاتِ وَمَرَضُ الشُّبُهَاتِ

وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ وَتَأَمَّلُوا يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ يَتْبَعُ الشَّهْوَةَ أَيْنَمَا كَانَتْ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى ضَعْفِ دِينِهِ وَضَعْفِ إِيْمَانِهِ وَضَعْفِ تَفْكِيرِهِ وَنَظَرِهِ فِي الْعَوَاقِبِ أَنْ يَكُونَ عَبْدًا ذَلِيلًا لِشَهَوَاتِهِ

قَالَ تَعَالَى فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا يُرِيدُونَ مِنْكُم أَنْ تَزِيْغُوا وَتَضِلُّوا وَتَنْحَرِفُوا عَنِ الِاسْتِقَامَةِ وَجَادَّةِ الصَّوَابِ

وَلْيَنْظُرْ الْعَاقِلُ اللَّبِيْبُ لِنَفْسِهِ هَلْ يَتَّبِعُ قَوْلَ رَبِّهِ وَمَا يَدْعُوهُ إِلَيْهِ فَإِنَّهُ تَعَالَى يَدْعُو إِلَى الْخَيْرِ وَالرَّشَادِ وَالصَّلَاحِ وَيَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ

أَوْ يَتَّبِعُ هَؤُلَاءِ الشَّيَاطِينَ مِنْ شَيَاطِينِ الإِنْسِ وَالجِنِّ عُبَّدُ الشَّهَوَاتِ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ النَّاسَ إِلَى مَا هُمْ عَلَيْهِ مِنَ الزَّيْغِ وَالضَّلَالِ وَالِانْحِرَافِ وَمَنْ يَتَّبِعِ الشَّيْطَانَ فَإِنَّمَا يَدْعُوهُ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَىٰ عَذَابِ السَّعِيرِ

وَلَا يُظَنُّ يَا إِخْوَانِي أَنَّ مَنْ لَدَيْهِ عَقْلٌ يُؤْثِرُ اتِّبَاعَ الشَّيْطَانِ عَلَى طَاعَةِ الرَّحْمَنِ وَيُؤْثِرُ اتِّبَاعَ أَصْحَابِ الشَّهَوَاتِ وَالَّذِيْنَ يَسْعَوْنَ إِلَى الْفَسَادِ وَالْإِفْسَادِ عَلَى الِاتِّبَاعِ مَنْ يَدْعُوهُ إِلَى الصَّلَاحِ وَالِاسْتِقَامَةِ وَإِلَى مَا فِيهِ سَلَامَتُهُ وَنَجَاتُهُ فِي دِينِهِ وَدُنْيَاهُ وَآخِرَتِهِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.