Apa yang Lebih Baik: Baca Tasbih, Istighfar, atau Al-Qur’an? Syaikh Sa’ad al-Khatslan #NasehatUlama

Manakah yang lebih utama: memperbanyak tasbih, istighfar, atau membaca Al-Qur’an?

Lebih baik seorang Muslim memilih yang lebih membawa kebaikan bagi hatinya. Hendaknya ia memperhatikan apa yang lebih baik bagi hatinya, lalu mengamalkannya.

Apabila yang lebih baik bagi hatinya adalah tasbih, maka bertasbihlah. Apabila yang lebih baik bagi hatinya adalah istighfar, maka beristighfarlah. Apabila yang lebih baik bagi hatinya adalah membaca Al-Qur’an, maka bacalah Al-Qur’an. Karena ia lebih mengenal dirinya, maka ia memilih apa yang lebih baik bagi hatinya.

Namun, sebaiknya ia melakukan variasi di antara amal-amal saleh ini. Yakni, terkadang beristighfar, terkadang bertasbih, terkadang bertahlil, dan terkadang membaca Al-Qur’an. Artinya, sebaiknya ia melakukan variasi di antaranya. Adapun jika ingin memperbanyak salah satunya, maka kembali kepada mana yang lebih baik bagi hatinya.

=====

أَيُّهُمَا أَفْضَلُ الْإِكْثَارُ مِنَ التَّسْبِيحِ أَمْ الِاسْتِغْفَارِ أَمْ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ؟

الْأَفْضَلُ أَنْ يَخْتَارَ الْمُسْلِمُ مَا هُوَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِهِ يَنْظُرُ مَا هُوَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِه وَيَعْمَلُ بِهِ

فَإِذَا كَانَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِهِ التَّسْبِيحَ سَبَّحَ إِذَا كَانَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِهِ الِاسْتِغْفَارَ اسْتَغْفَرَ إِذَا كَانَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِهِ تِلَاوَةَ الْقُرْآنِ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَهُوَ أَدْرَى بِنَفْسِهِ يَخْتَارُ مَا هُوَ الْأَصْلَحُ لِقَلْبِهِ

لَكِنْ يَنْبَغِي التَّنْوِيعُ بَيْنَ هَذِهِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ يَعْنِي تَارَةً يَسْتَغْفِرُ تَارَةً يُسَبِّحُ تَارَةً يُهَلِّلُ تَارَةً يَقْرَأُ الْقُرْآنَ يَعْنِي يَنْبَغِي التَّنْوِيعُ بَيْنَهَا أَمَّا الِاسْتِكْثَارُ مِنْ وَاحِدٍ مِنْهَا فَهُنَا يَرْجِعُ لِلْأَصْلَحِ لِقَلْبِهِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.