Inilah Cara Muslim Cerdas Berlomba dengan Cepatnya Waktu – Syaikh Sa’ad al-Khatslan #NasehatUlama

Saudara-saudara! Kita menyaksikan betapa cepatnya malam dan siang berlalu dengan kecepatan yang menakjubkan. Baru saja bulan dimulai, tahu-tahu sudah berakhir dengan cepat. Bahkan, baru saja tahun dimulai, tahu-tahu sudah berlalu begitu cepat.

Kecepatan seperti ini adalah sesuatu yang mengerikan bagi manusia. Karena itu menunjukkan betapa cepat habisnya umur. Umur seseorang berlalu begitu cepat, hingga ia berjumpa dengan Rabb-nya.

“Wahai manusia! Sungguh kamu telah bekerja keras menuju (pertemuan) dengan Tuhanmu, dan kamu pasti menghadap kepada-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq: 6)

Di antara hal-hal baik yang sepatutnya dilakukan seorang muslim dalam menghadapi cepatnya berlalu malam dan siang adalah menjalankan amalan-amalan sunah setiap hari setelah konsisten menjalankan amalan-amalan wajib. Karena seiring dengan cepatnya berlalu malam dan siang, amal-amal saleh ini menjadi banyak.

Sebagai contoh, apabila seseorang berkomitmen setiap hari membaca satu juz dari Al-Qur’an, maka berarti dalam sebulan ia telah membaca 30 juz Al-Qur’an. Dalam setahun, berarti ia telah membaca lebih dari 350 juz Al-Qur’an. Begitu pula halnya dengan amalan-amalan saleh lainnya.

Seiring cepatnya malam dan siang berlalu, apabila engkau memiliki amalan sunah yang rutin engkau lakukan setiap hari, niscaya engkau akan bahagia saat bulan berganti, karena engkau ingat telah mengamalkan amalan tersebut sebanyak 30 kali.

Saat tahun berganti, engkau akan bergembira dan bersuka cita, karena engkau mengingat bahwa amalan tersebut telah engkau kerjakan lebih dari 350 kali.

Ini hendaknya senantiasa disadari oleh setiap muslim. Wahai saudaraku muslim, bersemangatlah untuk memiliki amalan sunah yang rutin engkau jaga setelah menjaga amalan-amalan wajib. Selain pahala dan ganjaran besar yang engkau dapatkan dari amalan sunah tersebut, engkau juga mendapatkan manfaat lain.

Pertama: Amalan ini dicintai oleh Allah Ta’ala. “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua: Amalan tersebut akan menjadi banyak. Terutama dengan cepatnya waktu berlalu, malam dan siang silih berganti.

Ketiga: Jika seorang muslim mendapat halangan seperti sakit atau bepergian atau lainnya, pahalanya tetap tercatat secara sempurna untuknya. Selama sebelumnya ia terbiasa menjaga amalan saleh tersebut, dan kali ini ia tidak melakukannya karena suatu halangan seperti sakit atau bepergian atau lainnya, maka pahalanya tetap tercatat baginya dengan sempurna.

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Jika seorang hamba sakit atau bepergian, Allah tetap menuliskan pahala sebagaimana yang biasa ia lakukan saat sehat dan bermukim.” (HR. Bukhari)

Maka jadikanlah ini sebagai prinsip hidupmu, wahai saudaraku muslim! Bersemangatlah untuk menjaga amalan-amalan sunah yang engkau lakukan secara konsisten setiap hari setelah menjaga amalan-amalan wajib.

====

نَرَى أَيُّهَا الإِخْوَةُ سُرْعَةَ مُرُورِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ سُرْعَةً عَجِيبَةً مَا إِنْ يَبْدَأْ الشَّهْرُ إِلَّا وَسُرْعَانَ مَا يَنْقَضِي بَلْ مَا إِنْ يَبْدَأْ الْعَامُ إِلَّا وَسُرْعَانَ مَا يَنْقَضِي

هَذِه السُّرْعَةُ سُرْعَةٌ مُخِيفَةٌ لِلْإِنْسَانِ لِأَنَّهَا تَدُلُّ عَلَى سُرْعَةِ تَصَرُّمِ الْعُمْرِ وَأَنَّ الْعُمْرَ يَمْضِي بِسُرْعَةٍ حَتَّى يَلْقَى الْمُسْلِمُ رَبَّهُ

يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ

وَمِنَ الْأُمُورِ الْحَسَنَةِ مَعَ سُرْعَةِ مُرُورِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ الَّتِي يَنْبَغِي أَنْ يَفْعَلَهَا الْمُسْلِمُ أَنْ يَجْعَلَ لَهُ بَعْدَ الْمُحَافَظَةِ عَلَى الْفَرَائِضِ وَالْوَاجِبَاتِ نَوَافِلَ يُحَافِظُ عَلَيْهَا كُلَّ يَوْمٍ فَإِنَّهُ بِسُرْعَةِ مُرُورِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ تَكُونُ هَذِهِ الْأَعْمَالُ الصَّالِحَةُ كَثِيرَةً

فَلَوْ أَنَّهُ مَثَلًا الْتَزَمَ كُلَّ يَوْمٍ أَنْ يَقْرَأَ جُزْءًا مِنَ الْقُرْآنِ مَثَلًا فَمَعْنَى ذَلِكَ أَنَّهُ عِنْدَ مُرُورِ الشَّهْرِ يَكُونُ قَدْ قَرَأَ ثَلَاثِيْنَ جُزْءًا عِنْدَ مُرُورِ السَّنَةِ قَدْ قَرَأَ أَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثِمِئَةٍ وَخَمْسِيْنَ جُزْءًا وَهَكَذَا بِالنِّسْبَةِ لِسَائِرِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ

فَمَعَ سُرْعَةِ مُرُورِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ إِذَا كَانَ عِنْدَكَ نَوَافِلُ تُحَافِظُ عَلَيْهَا كُلَّ يَوْمٍ فَإِنَّكَ سَتَفْرَحُ عِنْدَمَا يَمْضِي الشَّهْرُ تَتَذَكَّرُ أَنَّكَ عَمِلْتَ هَذَا الْعَمَلَ الصَّالِحَ ثَلَاثِيْنَ مَرَّةً

عِنْدَمَا يَنْقَضِي الْعَامُ تَفْرَحُ وَتُسَرُّ لِأَنَّكَ تَتَذَكَّرُ أَنَّكَ عَمِلْتَ هَذَا الْعَمَلَ الصَّالِحَ أَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثِمِئَةٍ وَخَمْسِينَ مَرَّةً

فَهَذَا أَمْرٌ يَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ حَاضِرًا لَدَى الْمُسْلِمِ احْرِصْ يَا أَخِي الْمُسْلِمُ عَلَى أَنْ تَجْعَلَ لَكَ نَوَافِلَ تُحَافِظُ عَلَيْهَا بَعْدَ الْمُحَافَظَةِ عَلَى الْفَرَائِضِ وَتَسْتَفِيدُ مَعَ ذَلِكَ يَعْنِي مَعَ الْأَجْرِ وَالثَّوَابِ الْعَظِيمِ الَّذِي يَحْصُلُ لَكَ بِهَذِهِ النَّوَافِلِ

أَوَّلًا أَنَّ هَذَا الْعَمَلَ مَحْبُوبٌ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

ثَانِيًا أَنَّ هَذَا الْعَمَلَ يَكُونُ كَثِيرًاخَاصَّةً مَعَ سُرْعَةِ مُرُورِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ

وَالْأَمْرُ الثَّالِثُ أَنَّهُ إِذَا عَرَضَ لِلْمُسْلِمِ عَارِضٌ مِنْ مَرَضٍ أَوْ سَفَرٍ أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ يُكْتَبُ لَهُ الْأَجْرُ كَامِلًا مَا دَامَ أَنَّهُ مُحَافِظٌ عَلَى عَمَلٍ صَالِحٍ لَكِنَّهُ لَمْ يَعْمَلْهُ بِسَبَبِ عَارِضٍ مِنْ مَرَضٍ أَوْ سَفَرٍ أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ فَإِنَّهُ يُكْتَبُ لَهُ الْأَجْرُ كَامِلًا

كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَلُ صَحِيحًا مُقِيمًا

فَاجْعَلْ يَا أَخِي الْمُسْلِمُ هَذَا مَبْدَأً لَكَ احْرِصْ عَلَى أَنْ تُحَافِظَ عَلَى نَوَافِلَ تُدَاوِمُ عَلَيْهَا كُلَّ يَوْمٍ بَعْدَ الْمُحَافَظَةِ عَلَى الْفَرَائِضِ

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.